Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana di SMK Negeri 1 Badau: Bentuk Karakter Siswa yang Tanggap dan Siaga

Badau, 24 Oktober 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana, SMK Negeri 1 Badau menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana pada hari Jumat, 24 Oktober 2025. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang kebencanaan, yaitu Bapak Harozi dan Bapak M. Husin, yang memberikan pembekalan penting kepada para guru dan siswa.

Pelatihan ini dilaksanakan di lapangan sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru, serta tenaga kependidikan. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Negeri 1 Badau, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan seperti ini dalam membangun budaya tanggap darurat di lingkungan sekolah.

 

Pada sesi pertama, Bapak Harozi menyampaikan materi tentang pengertian dan jenis-jenis bencana, mulai dari bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan, hingga bencana non-alam seperti kebakaran gedung atau kecelakaan di lingkungan sekolah. Beliau menjelaskan pentingnya mengenali tanda-tanda awal bencana serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa mitigasi bencana harus dimulai dari kesadaran individu untuk menjaga lingkungan dan keselamatan diri.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Bapak M. Husin, yang membahas mengenai prosedur evakuasi dan penanganan pertama ketika bencana terjadi. Salah satu praktik yang paling menarik perhatian peserta adalah demonstrasi cara memadamkan api pada kompor yang terbakar, menggunakan kain basah dan alat pemadam api ringan (APAR). Dalam sesi ini, para narasumber menunjukkan langkah-langkah yang benar dan aman saat menghadapi kebakaran kecil di dapur.

Salah satu siswa mencoba menggunakan kain basah untuk memadamkan api

Salah satu guru mencoba menggunakan APAR untuk memadamkan api

Para siswa tampak antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Mereka diajarkan cara menutup sumber api tanpa menimbulkan percikan, mengenali bahan yang aman digunakan untuk pemadaman, serta memahami potensi bahaya jika panik atau menggunakan air pada api yang berasal dari minyak. Melalui praktik langsung ini, peserta mendapatkan pengalaman berharga tentang pentingnya ketenangan dan ketepatan tindakan dalam menghadapi situasi darurat.

Melalui pelatihan ini, para siswa diharapkan tidak hanya memahami teori tentang kebencanaan, tetapi juga mampu bertindak cepat, tepat, dan tenang ketika menghadapi situasi darurat. Menurut Bapak M. Husin, sekolah merupakan salah satu tempat strategis dalam membangun budaya kesiapsiagaan karena melibatkan generasi muda yang dapat menjadi agen perubahan di masyarakat.

“Siswa harus menjadi pelopor keselamatan, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Dengan pengetahuan dan latihan yang benar, mereka dapat membantu menyelamatkan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, SMK Negeri 1 Badau semakin berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana. Melalui edukasi dan latihan berkelanjutan, diharapkan seluruh warga sekolah dapat menjadi pribadi yang sigap, peduli, dan tangguh dalam menghadapi tantangan alam maupun situasi darurat di masa depan.